Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Topik 2 Modul 2 Kurikulum Merdeka Materi 3 Struktur Pembelajaran dengan Paradigma Baru

Struktur Pembelajaran dengan 

Paradigma Baru

Struktur Pembelajaran dalam kurikulum merdeka


Salam dan bahagia 
Halo ibu dan bapak guru jumpa lagi di modul pembelajaran paradigma baru.
Sekarang kita sampai di materi terakhir di topik ini yaitu struktur pembelajaran dalam kurikulum prototipe

Ibu dan bapak guru pembelajaran dengan paradigma baru merupakan upaya menumbuhkan pembelajar sepanjang hayat yang sesuai dengan profil pelajar Pancasila. Proses pembelajaran dengan paradigma baru dilaksanakan melalui kurikulum prototipe yang memuat program intrakurikuler, ekstrakurikuler, dan program penguatan profil pelajar Pancasila.

Bagaimanakah pelaksanaannya pada setiap jenjang? Apa saja perubahan utama pada struktur pembelajaran kali ini? Yuk kita langsung saja pada pembahasannya 

Intrakurikuler berisi muatan atau mata pelajaran dan muatan tambahan lainnya seperti muatan lokal jika memang ada di satuan pendidikannya. Berbagai kegiatan dapat dilakukan untuk membantu murid mencapai kompetensi yang diharapkan. Rancanglah kegiatan yang menarik membangun rasa ingin tahu murid dan dihubungkan dengan kehidupan atau lingkungan sekitarnya sehingga menjadi bermakna. Dalam proses pembelajaran ibu dan bapak guru memfasilitasi murid untuk mengamati bertanya dan mengumpulkan informasi dari lingkungan nyata, menalar kritis, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan temuannya.

Dalam setiap tahapan tersebut murid melakukan refleksi terhadap proses belajarnya. Semua proses ini dilakukan dalam suasana aman nyaman saling menghargai dan sesuai kebutuhan murid. Apa yang dapat kita lakukan untuk membantu murid dalam mengumpulkan informasi dari lingkungan nyata?

Berikut adalah beberapa contoh yang bisa dilakukan misalnya memberikan kesempatan pada murid untuk ke halaman sekolah dan belajar tentang tanah pada pelajaran IPA atau ke pasar untuk observasi dan mewawancarai pedagang dan pembeli saat belajar tentang proses jual beli pada pelajaran ekonomi.

Wah seru sekali ya lebih lanjut Ibu dan Bapak dapat melihat beberapa perubahan utama pembelajaran di setiap jenjang pada kurikulum prototipe ini. 
Apa saja ya pertama pada fase pondasi yaitu PAUD pada jenjang ini murid akan belajar melalui kegiatan bermain yang mencakup antara lain literasi, numerasi, agama dan moral dan sebagainya. 

Pendidikan PAUD mempersiapkan murid untuk jenjang pendidikan berikutnya yaitu sekolah dasar atau SD. 

Selanjutnya pada jenjang SD pada pelajaran IPA dan IPS dilebur menjadi IPAS. Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa anak usia SD masih dalam tahap berpikir konkret sederhana, holistik, komprehensif dan tidak detail. Meskipun IPAS belum diajarkan secara spesifik di fase A tetapi bukan berarti mereka tidak belajar IPA dan IPS. Muatan pelajaran IPAS terintegrasi pada mata pelajaran lain.

Pada jenjang SMP mata pelajaran informatika menjadi mata pelajaran wajib. 
Pada jenjang SMA murid lebih dipersiapkan kepada minat yang menunjang pilihan pendidikan pada jenjang berikutnya. Sehingga pembelajaran dibagi menjadi mata pelajaran umum dan program peminatan. Program peminatan dimulai di kelas 11. 

Pada program peminatan di SMA murid diperbolehkan mengambil beberapa mata pelajaran pilihan sesuai minat, bakat, dan aspirasinya. Meskipun pelajaran itu lintas jurusan. Dalam program peminatan apabila sumber daya yang memungkinkan sekolah juga dapat membuka kelas mata pelajaran baru misalnya kelas bahasa Jerman, kelas tata boga, kelas budidaya kopi, dan lain-lain.

Untuk jenjang SMK sekolah dapat mengambil kelompok mata pelajaran vokasi dan prakarya yang berkolaborasi dengan masyarakat industri sekitar. Sehingga pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan dunia kerja dan industri pada lingkungannya. 

Terakhir untuk sekolah luar biasa atau SLB penggunaan capaian pembelajaran akan berbeda-beda karena bergantung pada hasil analisis usia mental murid. Karena meskipun usia kronologisnya sama tapi bisa saja usia mentalnya berbeda. 

Untuk kegiatan ekstrakurikuler kegiatannya tetap diadakan pada pembelajaran dengan kurikulum prototipe. Pelaksanaannya dapat dikembangkan oleh satuan pendidikan sesuai dengan kapasitas dan minat karakteristik murid. Selanjutnya mari kita bahas mengenai pembelajaran project.

Program ini merupakan pembelajaran berbasis project yang ditujukan untuk penguatan profil pelajar Pancasila melalui tema yang telah ditetapkan yaitu:
  • Gaya hidup berkelanjutan 
  • Kearifan lokal 
  • Bhinnek tunggal ika 
  • Bangunlah jiwa dan raganya
  • Suara demokrasi 
  • Berekayasa dan berteknologi untuk   membangun NKRI 
  • Kewirausahaan 
Dalam pelaksanaannya kegiatan ini mempunyai alokasi waktu sendiri dan tidak terikat dengan mata pelajaran apapun. Asesmen yang dilakukan pun berfokus pada ke-6 dimensi profil pelajar Pancasila. Project penguatan profil pelajar Pancasila memberikan pembelajaran yang kontekstual, mengasah kemampuan berpikir, dan pemecahan masalah kepada murid.
Murid akan belajar mengaplikasikan ilmu lintas disiplin pada program ini. 

Sekarang kita bahas tentang asesmen. Sebenarnya apa sih asesment itu? Asesment merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengetahui kebutuhan belajar perkembangan dan pencapaian hasil belajar 

Kita mempunyai kewenangan untuk merancang, menentukan teknik, dan waktu pelaksanaan asesment sesuai dengan kondisi dan kebutuhan. Dalam hal ini asesmen berperan memberikan informasi sebagai umpan balik bagi guru, murid, dan orang tua agar dapat memandu mereka dalam menentukan strategi pembelajaran selanjutnya. Hasil asesmen juga menjadi bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Dengan demikian assessmen yang dilakukan di kelas bukan hanya memberikan data perkembangan belajar murid tetapi juga upaya untuk terus meningkatkan kualitas pembelajaran. Ini akan dipelajari lebih lanjut pada topik asesmen

Ibu dan bapak guru pada pelaksanaan kurikulum prototipe satuan pendidikan juga memiliki kebebasan untuk menentukan alokasi waktu pembelajaran. Ada tiga alternatif model pembelajaran yang dapat diadaptasi yaitu model reguler, blok, dan model kolaborasi.

Model reguler adalah model pembelajaran yang paling umum digunakan. Setiap pembelajaran dilakukan terpisah antara satu mapel dengan mapel lainnya. 

Pada model blok waktu pelajaran dikelola dalam bentuk blok waktu. Misalnya dalam satu semester mata pelajaran IPA diajarkan dalam 3 bulan pertama kemudian 3 bulan selanjutnya digunakan untuk mata pelajaran IPS. 

Pada model kolaborasi guru berkolaborasi sedemikian rupa untuk merencanakan melaksanakan dan melakukan asesmen untuk suatu pembelajaran yang terpadu misalnya kolaborasi antara Bahasa Indonesia dan seni musik. Murid membuat lirik puisi dan membuat lagu dari lirik tersebut. Dalam menentukan lokasi waktu ini pertimbangkanlah sarana prasarana, jam mengajar guru atau strategi lainnya agar pengorganisasian kegiatan belajar berjalan lancar.

Ibu dan bapak guru selain keleluasaan dalam menentukan alokasi waktu kita juga mempunyai keleluasaan untuk memilih dan memberikan perangkat ajar kepada murid selama masih ada dalam prinsip pembelajaran dengan paradigma baru. Jadi perangkat ajar bukan saja melalui buku teks tetapi bisa menggunakan media lain seperti modul ajar, modul project, buku non teks, video, media cetak, atau media digital 

Ibu dan bapak guru sampai di sini materi struktur pembelajaran dalam kurikulum prototipe. Ibu dan bapak diharapkan untuk selalu ingat bahwa struktur ini didesain dengan prinsip pendidikan yang berpusat pada murid. Sehingga dalam pelaksanaannya harap diperhatikan bahwa masing-masing satuan pendidikan dapat menyesuaikan kurikulum sesuai dengan konteksnya.

Setelah semua materi pada topik kurikulum kita pelajari kira-kira apa yang harus kita persiapkan atau perbaiki dalam penerapan struktur pembelajaran ini di satuan pendidikan masing-masing?

Semangat belajar terus ya ibu dan bapak guru hebat 

Salam dan bahagia

Struktur pembelajaran didesain dengan prinsip pendidikan yang berpusat pada murid. Sehingga dalam pelaksanaannya harap diperhatikan bahwa masing-masing satuan pendidikan dapat menyesuaikan kurikulum sesuai dengan konteksnya.






Posting Komentar untuk "Topik 2 Modul 2 Kurikulum Merdeka Materi 3 Struktur Pembelajaran dengan Paradigma Baru "