Topik 3 Modul 2 Materi 1 Pemahaman Bermakna dan Pertanyaan Pemantik
Pemahaman Bermakna dan Pertanyaan Pemantik
Selamat datang di modul membuat dan memodifikasi modul ajar.
Pada materi pertama di modul ini, kita akan membahas bagaimana merumuskan pemahaman bermakna dan pertanyaan pemantik.
Ibu dan bapak guru dapat ikut mencoba merumuskan sambil menyimak materi ini. Kelak dalam membuat pemahaman bermakna, pertanyaan pemantik, ibu dan bapak bisa bekerja sama bersama guru lain yang mengajar pada satu fase. Ibu dan bapak guru, kita kembali mengingat kembali yuk masa-masa ketika kita muda dan menjadi murid dahulu.
Apakah ada satu pelajaran menyenangkan yang masih ibu dan bapak guru ingat dan bisa digunakan hingga sekarang? Atau ada pelajaran yang sampai saat ini kita tidak paham, untuk apa kita belajar hal tersebut?
Lalu, Mari kita kembali pada peran kita sebagai guru. Apa saja cara yang sudah ibu dan bapak guru lakukan agar murid memahami maksud pembelajaran dan manfaatnya untuk kehidupan mereka?
Pemahaman bermakna dapat membantu kita menjelaskan manfaat pembelajaran dan tujuan mempelajari sebuah materi ajar.
Sebagai pendidik kita berharap: Jika murid mengetahui tujuan mereka mempelajari sebuah materi, maka motivasi intrinsik mereka pun akan tumbuh.
Pertanyaan pemantik merupakan pertanyaan yang seharusnya mampu dijawab murid setelah mereka mempelajari materi ajar. Pertanyaan pemantik dapat berupa satu pertanyaan untuk satu materi. Bisa juga berbeda-beda setiap pertemuannya. Bergantung dengan konsep yang sedang dipelajari. Yang penting pertanyaan pemantik yang dibuat memenuhi kriteria.
Pertanyaan pemantik merupakan rangkaian pertanyaan mengenai hal paling penting dalam suatu topik pembelajaran. Pertanyaan ini diturunkan dari pemahaman bermakna dan didiskusikan bersama murid-murid sebelum memulai topik atau kelas. Pertanyaan pemantik digunakan untuk membantu murid mencapai pemahaman bermakna.
Pemahaman bermakna adalah pemahaman yang kita ingin murid-murid capek setelah mempelajari topik tertentu.
Ibu dan bapak guru, yuk kita coba membuat pertanyaan pemantik pada materi kali ini, kita menggunakan materi IPAS di fase B yang telah dibahas pada materi sebelumnya yaitu Materi perubahan wujud zat.
Tahap 1
Menuliskan semua ide yang terlintas di pikiran terkait topik pembelajaran. Maka, kita tuliskan semua ide yang berkaitan dengan perubahan wujud zat misalnya:
- Air menjadi uap bila dipanaskan
- Air menjadi es bila didinginkan, dan ide-ide lainnya.
- Membuat es batu adalah perubahan wujud benda
- Kapur barus bisa menyublim
- Air yang dimasak terlalu lama di panci bisa habis karena menguap
- Kalau hujan kaca terlihat berembun
Tahap 2:
Merumuskan pertanyaan pemantik dengan kriteria:
- Berupa pertanyaan terbuka dapat dan penting diperdebatkan di kelas bersama murid-murid tanpa melakukan proses mencari tahu sebelumnya.
- Merupakan inti dari topik pembelajaran
- Melahirkan pertanyaan-pertanyaan baru di benak murid dan memikat ketertarikan mereka untuk mempelajari topik pembelajaran
- Membahas hal yang konseptual atau memiliki pemahaman filosofis
Dengan kriteria tadi, maka kita dapat membuat pertanyaan esensial untuk topik perubahan wujud zat seperti contoh berikut:
Pertanyaan pemantik:
- Mengapa kita butuh benda berubah wujud? Misalnya air menjadi gas atau Air menjadi es
- Bagaimana hubungan antara suhu dengan perubahan wujud benda?
- Apa pentingnya bagi kita mengetahui fakta bahwa benda bisa berubah wujud? Misalnya air menjadi uap saat dipanaskan
Bukan pertanyaan pemantik:
- Bagaimana proses Air menjadi es?
- Apakah suhu mempengaruhi perubahan bentuk benda?
- Apa bentuk perubahan wujud benda di kehidupan sehari-hari?
Perhatikan kolom pada pertanyaan bukan pemantik. Pertanyaan-pertanyaan tersebut bukan pertanyaan pemantik mengapa?
Wiggins dan McTighe dalam bukunya The Understand by Design menyatakan bahwa
setiap pertanyaan semacam ini hanya mencari jawaban resmi dan benar sesuai dengan buku teks pertanyaan ini tidak membutuhkan jawaban dan penyelidikan yang mendalam. Pertanyaan seperti ini akan mempersingkat proses penyelidikan yang sebetulnya diperlukan sebagai jantung pemahaman mendalam.
Ibu dan bapak guru dapat melakukan tahap 3 yaitu menyusun pemahaman bermakna dengan menjawab pertanyaan berikut:
- Setelah mempelajari topik ini apa yang bisa dipahami oleh murid?
- Setelah memahami topik ini, murid diharapkan bisa melakukan apa?
Berikut adalah contoh pemahaman bermakna untuk topik perubahan wujud zat.
Murid-murid dapat memahami bahwa benda bisa berubah wujud, dan proses perubahan wujud ini penting digunakan untuk membantu kehidupan sehari-hari
Menurut Wiggins dan McTighe dalam bukunya The Understanding by Design menyatakan bahwa
pemahaman bermakna merupakan kalimat lengkap yang mencerminkan kesimpulan dan dapat diperoleh hanya melalui proses terpadu yang mana murid dibantu untuk membuat, mengenali, atau memverifikasi kesimpulan. Bukan hanya dengan diajar atau disampaikan begitu saja.
Pernyataan (murid-murid dapat memahami bahwa air bila dipanaskan akan berubah menjadi uap) merupakan kesimpulan yang bisa diajarkan begitu saja pada murid-murid tanpa melalui berbagai proses pencarian belajar.
Pada pelaksanaannya, tahapan ini tidak harus dikerjakan secara berurutan. Bila merasa lebih mudah menentukan pemahaman bermakna dahulu baru masuk ke pertanyaan pemantik, boleh saja dilakukan. Tergantung mana yang paling memudahkan.
Proses merumuskan pertanyaan pemantik dan pemahaman bermakna ini tidak selalu mudah mengingat capaian pembelajaran yang beragam dari tiap mata pelajaran.
Posting Komentar untuk "Topik 3 Modul 2 Materi 1 Pemahaman Bermakna dan Pertanyaan Pemantik"